MEDIA ONLINE JAWA BARAT

LANI TV ONLINE

Hanya Utus Kabid Cipta Karya, Pemkot tak Serius Soal Longsor TPA Cibeureum

On 7:52:00 AM with No comments

BANJAR, - Komisi C DPRD Kota Banjar akhirnya turun tangan menangani proses penyelesaian longsornya Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Cibeureum, Kecamatan/Kota Banjar. Dua persoalan pokok yang tidak berhasil dituntaskan sejak longsornya TPA Cibeureum pada bulan Februari, menyangkut nilai kompensasi serta pembebasan lahan untuk perluasan fasilitas tersebut.
Pertemuan perdana antara pemilik lahan dengan Pemerintah Kota Banjar yang diwakili Dinas Cipta Karya Kebersihan tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang dimotori Komisi C DPRD Kota Banjar, berlangsung di Balai Desa Cibeureum, Jumat (2/5/2014).

Pertemuan tidak mencapai kesepakatan menyangkut pembebasan lahan, karena tidak dihadiri pejabat yang berwenang mengambil keputusan.
Anggota Komisi C Soedrajar Argadireja mengaku tidak puas terhadap pertemuan tersebut. Bahkan ia menilai pemerintah Kota Banjar tidak serius menyelesaikan persoalan TPA Cibeureum.
"Saya sangat tidak puas dengan pertemuan itu. Mestinya eksekutif menghadirkan pejabat yang bisa mengambil keputusan atau kebijaksan. Pertemuan sangat penting, tetapi yang diutus hanya kepala bidang. Itu menunjukkan pemerintah tidak serius," katanya menegaskan.
Dialog juga dihadiri wakil Ketua DPRD Kota Banjar Nana Suryana dan pimpinan Komisi C, dipimpin Sudarsono. Sedangkan eksekutif hanya diwakili Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta Karya, Asno Sutarno.
Selain itu juga tampak Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan, berikut puluhan pemilik sawah.
Pada kesempatan itu warga menyatakanpada dasarnya tidak akan melepas atau menjual sawah. Alasannya sawah merupakan satu-satunya sumber penghasilan. Mereka baru bersedia melepas sawahnya, dengan catatan harga harus ditentukan oleh pemilik sawah.
"Kami intinya menolak menjual sawah. Kalau pun tetap akan ada perluasan TPA, kami mengajukan penawaran harga, dan tidak bisa dikurangi," kata Iwa Somantri,.
Hal tersebut mendapat dukungan dari pemilik sawah lainnya seperti Engkos Koswara, Ujang Heriyadi dan lainnya. "Kami menolak menjual sawah. Sebaliknya minta secepatnya sawah dibersihkan dari timbunan sampah," tambah Engkos Koswara.
Sementara itu Kepala Desa Cibeureum Yayang Sukirlan juga mengaku tidak puas terhadap pertemuan tersebut. Dia menilai bahwa pertemuan hanya masih dalam tahapan wacana.
"Kami sependapat apabila persoalan itu diselesaikan di gedung DPRD Kota Banjar. Sebagai kepala desa, saya akan terus mengawal persoalan itu sampai tuntas," katanya.//prlm
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »