Lebak - Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, gagal melaksanakan tanam padi secara serentak akibat banjir yang menggenangi areal persawahan di daerah itu.
Dari pantauan, Sabtu (28/12), diperkirakan 600 hektare sawah tersebar di beberapa desa di Kecamatan Wanasalam dan Banjarsari, Kabupaten Lebak, dipastikan gagal tanam.
Mereka kebingungan karena areal persawahan masih digenangi air setinggi 1,5 sampai 2,0 meter. Karena itu, petani terpaksa menunda jadwal tanam bulan Desember 2013.
"Semestinya, kami hari ini sudah melaksanakan gerakan tanam secara serentak, namun air masih menggenangi persawahan itu," kata Duki, seorang petani Desa Cipedang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.
Ia mengatakan, akibat gagal tanam tersebut tentu petani mengalami kerugian besar, sebab persemaian benih padi sudah disebar dan tinggal melakukan tanam serentak.
Saat ini, persemaian benih padi kondisinya membusuk akibat genangan air banjir tersebut.
"Kami berharap pemerintah dapat menyalurkan bantuan benih lagi kepada petani yang dilanda banjir itu," katanya.
Ia mengaku bahwa dirinya diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp8 juta/hektare akibat genangan air banjir itu.
Banjir yang menggenangi persawahan milik masyarakat di daerah itu belum surut.
Biasanya, kata dia, banjir empat hari lalu dapat dilakukan tanam serentak.
Namun demikian, petani mengurungkan niat melakukan gerakan tanam akibat genangan air banjir itu.
"Kami sudah empat hari areal sawah miliknya terendam banjir sehingga tidak dapat melaksanakan tanam serentak," katanya.
Begitu pula Sueb, seorang petani Desa Bejod Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mengatakan dirinya dan petani lainya di sini mengalami kerugian cukup besar karena tanaman padi yang rata-rata usia tanam 10 hari setlah tanam kondisinya membusuk akibat terendam banjir itu.
Pihaknya berharap pemerintah dapat membantu penyaluran benih padi untuk meringankan beban ekonomi petani.
Saat ini, petani terpaksa menunda jadwal tanam karena sudah tidak memiliki modal apscabanjir.
"Kami minta awal Januari tahun depan bisa melaksanakan tanam secara serentak," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriyatna mengaku pihaknya akan mengusulkan bantuan benih bagi petani yang terkena korban banjir.
"Kami berharap usulan bantuan benih itu dapat direalisasikan oleh Kementerian Pertanian Pusat," katanya.(bs/red)
