Harga cabai di pasar mulai kembali merangkak naik, hingga mencapai Rp
34.000 per kilogram. Sebaliknya di tingkat petani, harga komoditi hasil
pertanian tersebut cenderung stabil berkisar antara Rp 18.000 -
20.000 untuk cabai merah dan Rp 6.000 cabai hijau. Pantauan di Pasar Gede Kota Banjar, Jumat (27/12/2013) beberapa pedagang cabai yang banyak di temui di Blok B dan D pasar tradisional terbesar di Kota Banjar mengaku kenaikan harga cabia sudah berlangsung cukup lama. Hanya saja sejak tiga hari terakhir mengalami kenaikkan cukup tinggi dibandingkan biasanya.
Saat ini harga cabai merah, jenis merah keriting, tanjung maupun merah TW, merah TM serta cabai rawit merah mengalami kenaikan cukup tinggi. kenaikan itu dari rata-rata sekitar Rp 28.000 menjadi Rp 34.000.
Demikian pula untuk cabai hijau, rawit hijau yang semula Rp 8.000 naik menjadi Rp 10.000. Cabai hijau jenis TW yang semula Rp 7.000 naik menjadi Rp 10.000.
Sedangkan cabai hijau jenis TM yang semula mencapai Rp 8.000 naik menjadi Rp 12.000 per kilogram
"Naiknya tidak sekaligus tetapi bertahap. Kadang dua hari sekali naik. Untuk tiga hari terakhir harga masih tetap bertahan. Kami perkirakan menjelang akhir tahun harga ikut kembali naik," ungkap Ny. Elih Karliah pedagang cabai.
Hasil pertanian itu didatangkan dari beberapa tempat di wilayah Banyumas, Purbalingga, Brebes, Kabupaten Kuningan serta Wonosobo.
Terpisah Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoiktan) Karangsari Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis Pipin Arip Arpilin mengatakan bahwa di tingkat petani cabai tidak ada lonjakan harga. Artinya harga cabai di tingkat petani masih stabil. Harga cabai merah berkisar antara Rp 18.000 - Rp 20.000 per kilogram, sedangkan untuk cabai hinjau hanya kisaran Rp 6.000.
"Berbeda di pasar harga cabai terus naik, sebaliknya di tingkat petani harganya relatif stabil, tidak bergerak naik. Menjelang tahun baru pun, saya kira harganya masih tetap sama," ungkapnya.(pr/red)