Ia menjelaskan, antisipasi terhadap kerawanan jelang Natal dan Tahun Baru perlu ditingkatkan untuk koordinasi. Sebagai contoh, peran Bulog diminta untuk menyiapkan segala kebutuhan pokok masyarakat pada 2 momen itu.
"Kerawanan yang tadi saya sampaikan di dalam itu begitu ada kegiatan masyarakat ada pesta biasanya, ada kekurangan kebutuhan pokok. Sehingga Bulog harus menyediakan kebutuhan pokok itu. Sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial," ujar Sutarman.
Sedangkan BMKG, kata Sutarman, untuk monitor dari sisi cuaca, jika kemungkinan terjadi bencana alam. Sehingga jauh sebelum kejadian dapat mempersiapkan personel.
Sutarman menjelaskan, untuk pengamanan, 96 ribu personel disebar di pusat keramaian, terminal serta pelabuhan laut, dan bandar udara. Hal itu untuk memantau penumpukan masyarakat. "Kita sudah persiapkan personel untuk keamanan, sehingga rakyat yang akan mudik kemana pun ada petugas di sana," ujar dia.
Selain itu, bila masyarakat mengalami gangguan keamanan dan ketertiban, polisi juga telah bersiaga. Hal itu agar masyarakat nyaman dalam merayakan Natal dan Tahun Baru. Selain itu anggota polisi juga disebar untuk menjaga gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan serta lokasi lain yang ramai dikunjungi masyarakat. Serta rumah yang ditinggal masyarakat saat mudik.
"Ada sekitar 1.900 lebih posko pengamanan yang dibangun di tempat-tempat strategis," tutup Sutarman. (ant//har)