Indramayu - Lantai dua Pasar Induk Jatibarang hangus terbakar, Kamis (28/8/2014) malam. Hingga Jumat (29/8/2014) siang, asap tebal masih mengepul dari beberapa bagian pasar tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu.
Berdasarkan pantauan, sejumlah petugas pemadam kebakaran masih terlihat sibuk memadamkan sumber asap tebal tersebut. Beberapa petugas tampak masih ada yang masuk ke dalam bangunan yang masih diliputi asap tebal.
Tebalnya asap masih membuat mata perih dan nafas berat bila berada dalam jarak yang cukup dekat. Petugas pemadam kebakaran yang memasuki gedung yang diliputi asap tebal terlihat memakai penutup hidung dan mulut agar membuat nafas tidak terlalu berat.
Sejumlah aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di setiap akses masuk menuju lantai dua. Setiap tangga yang menuju lantai dua tampak dipasangi oleh garis polisi.
Sementara itu, sejumlah pedagang yang kios dan losnya berada di lantai satu, terlihat ada yang memindah-mindahkan barangnya. Bagian pasar yang paling parah terbakar adalah lantai dua. Seluruh bagian di lantai tersebut hangus terbakar.
Sementara di lantai satu, bagian tengah pasar adalah yang paling banyak terbakar, sedangkan bagian depannya tidak. Bagian tengah banyak yang terbakar karena di bagian tersebut tidak ada atap, sehingga api yang berasal dari lantai dua banyak yang berjatuhan ke lantai satu.
Sementara di bagian depan pasar yang berhadapan langsung dengan Stasiun Kereta Api Jatibarang, tampak sejumlah pedagang sayur kembali memasang tenda mereka.
Saat kebakaran pertama kali merebak pada Kamis malam sekitar pukul 21.00, tenda-tenda itu dirobohkan, karena khawatir api akan merambat lebih luas.
Seorang pedagang di lantai satu, Warno (30), mengatakan, kios miliknya tidak hangus terbakar. Setiap harinya dia biasa menjual sayuran dan sembako.
Dia menuturkan, berhasil memindahkan barang dagangannya. "Waktu kebakaran saja saya mencoba memindah-mindahkan barang. Sampai menyewa gerobak. Kios saya tidak terlalu dalam. Jadi, nekad saja," tuturnya.
Sementara itu, Juhana (38), mengaku mengalami kerugian yang besar seiring kiosnya di lantai dua ludes tidak tersisa. Sehari-harinya dia biasa menjual pakaian.
"Sekitar pukul 21.00 saya mendengar kabar dari kawan kalau pasar kebakaran. Saya langsung ke lokasi, dan ketika melihat, barang dagangan sudah tidak bisa diselamatkan, karena api terlihat besar sekali di lantai dua," tuturnya.
Jumat siang sekitar pukul 11.00, Bupati Indramayu Anna Sophana mendatangi Pasar Induk Jatibarang. Di sana dia melihat-lihat kios dan los yang sudah hangus terbakar dari lantai satu.
Dia juga berbincang-bincang dengan pedagang korban kebakaran. Kepada para pedagang, bupati menghimbau agar bersabar, dan tidak terpancing isu-isu yang masih belum jelas.
Bupati mengatakan, pihaknya akan membicarakan soal kelanjutan nasib para pedagang yang menjadi korban kebakaran. Sejauh ini, dia menuturkan, terdapat dua opsi, yakni membuat pasar darurat, atau merelokasi pedagang ke lokasi baru. "Tetapi, itu tergantung pedagangnya juga. Harus ada musyawarah terlebih dahulu dengan mereka," tuturnya.
Sementara itu, Kepala PD Pasar Induk Jatibarang, Caswanto menyebutkan, terdapat 685 los dan 200 kios yang terbakar. Adapun jumlah kios secara totalnya adalah 670 unit. Nilai kerugian yang diderita mencapai Rp 10 miliar.
"Jumlah pedagang yang menjadi korban masih belum bisa disebutkan. Sampai sekarang masih didata," ujarnya.
Menurutnya, hubungan arus pendek dari salah satu kios di lantai dua diduga menjadi penyebab kebakaran. Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada unsur kesengajaan sebagai penyebab kebakaran.
Dia menyebutkan, mayoritas pedagang di lantai dua berjualan kain. "Lainnya berjualan sembako, dan daging juga ada," katanya.
