"Target kami pipa jalur 1 yang sedang diperbaiki, Rabu malam sudah bisa dilakukan uji coba, sehingga dua hari bisa tuntas sesuai target. Sejak kejadian, Kamis pagi, penyaluran
solar
melalui pipa jalur satu sudah dihentikan. Jadi yang difungsikan pipa
jalur dua, ditambah kiriman melalui kapal tanker lewat laut," kata
Assistant Manager External Relation Marketing Operation III Pertamina,
Milla Suciyani, Jumat (29/8/2014).
Dia mengatakan pembersihan lingkungan sekitar juga dilakukan untuk
memastikan jalur pipa dapat beroperasi lagi lebih cepat, sekaligus
memastikan dalam kondisi aman. Berkat kerjasama Tim Pertamina dan
kepolisian, proses perbaikan bisa dilaksanakan secepatnya begitu api
padam."Tim Pertamina juga membersihkan lingkungan dengan penyedotan sisa-sisa bahan bakar yang keluar dari pipa akibat illegal tapping tersebut," ujarnya.
Dikatakannya, Pertamina juga melakukan identifikasi area-area terkena dampak untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Pihaknya berharap lingkungan sekitar pipa aman digunakan aktivitas masyarakat. Pembersihan dan penyedotan sampai saat ini juga masih terus dilakukan.
Mengenai beredarnya kabar jumlah korban meninggal bertambah menjadi empat orang, Milla menegaskan hingga saat ini masih tetap. Korban meninggal dilokasi akibat terbakar tiga orang, dan empat korban yang mengalami luka-luka semuanya masih dirawat termasuk Asyim yang luka bakarnya 80 persen dan dikabarkan meninggal dunia, kondisinya sudah mulai stabil.
"Empat korban yang luka-luka kami upayakan mendapat perawatan terbaik. Setelah mendapatkan penanganan pertama di Rumah Sakit terdekat, mereka akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina karena memiliki unit khusus perawatan luka bakar yang lengkap sehingga diharapkan penanganannya lebih baik,” tuturnya.
Dia juga memastikan Pertamina akan menanggung biaya pengobatan seluruh korban. Saat ini Pertamina melakukan pendataan terhadap dampak yang dialami masyarakat pasca kejadian.
Kades Mandala Wangi, Akyas Lesmana membenarkan pihaknya sempat kerepotan mendapat banyak pertanyaan dari warga, menyusul beredarnya kabar jumlah korban meninggal bertambah menjadi empat orang. Malahan disebut-sebut seorang korban yang meninggal itu Asyim yang mengalami luka bekar sekitar 80 persen. "Saya lumayan repot juga, banyak warga yang tanya itu. Tapi pas saya cek, dan telepon langsung ke rumah sakit, Asyim masih dirawat di RSPP dan kondisinya sudah stabil," tambahnya.
Mengenai kerugian yang diderita warga akibat dampak kejadian itu, Akyas mengatakan pendataan sudah dilakukan hasil. Saat ini sedang dalam proses verifikasi lapangan, dilakukan bersama pertamina mulai dari sumber pipa terbakar hingga ke hilir yang terkena dampak. "Jadi nantinya bisa dipastikan, mana saja yang bisa mendapat ganti rugi maupun tidak," ujarnya., (PRLM).