"Memang kedua korban hanyut cukup jauh hingga 4 km dari tempat mereka terseret ombak hingga di pantai Peledakan," ujarnya, Minggu (22/12/2013) kepada wartawan.
Petugas terlebih dahulu menemukan Iing (bapak) dalam kondisi terapung di perairan. Tak jauh dari situ, ditemukan anaknya, Ogi dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Keduanya meninggal dunia, ditemukan dengan jarak antara kedua jenazah tersebut sekitar 200 meter, " ungkap Tri Andri.
"Tidak ada luka yang mencurigakan hanya saja terdapat lecet-lecet akibat benturan dengan batu karang," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Dikdik Hendrajaya menyatakan bahwa kedua jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk diklebumikan.
"Jadi karena pihak keluarga ikut dalam pencarian maka kedua jenazah langsung dibawa pihak keluarga, " ucapnya.
Dikdik menjelaskan, pada hari Sabtu kemarin, korban Iing dan Ogi berkunjung ke rumah saudaranya di Kecamatan Cibalong karena salah satu saudara Iing meninggal dunia. Setelah acara pemakaman selesai, Ogi kemudian berenang di pantai Karangparanje, namun karena kondisi ombak besar Ogi yang baru saja berenang di air langsung digulung ombak.
Iing yang berada tak jauh dari anaknya berupaya keras untuk menolong sang anak dengan cara menarik tangannya, namun akibat ombak besar kembali datang, Iing yang tadinya akan menolong langsung tergulung ombak dan hilang. (rcc/red)