INDRAMAYU, – Penanggulanan rawan pangan bagi korban bencana banjir
diwilayah Kabupaten Indramayu selama ini, Pemerintah Propinsi Jawa Barat
melalui Badan Ketahanan Pangan Daerah(BKPD)telah mengucurkan bantuan kepada
pemkab Indramayu sebanyak 15 ton beras dengan kondisi baik berdasarkan berita
acara serah terima barang kemarin, namun dari jumlah itu,
nampaknya Satlak
Penanggulan Bencana Kabupaten Indramayu tidak serius dalam penyalurankan bantuan
pemprov tersebut secara total, kendati posko pengungsian dan kondisi banjir di
31 Kecamatan saat ini sudah pulih kembali.
Namun hasil investigasi Wartawan
kemarin, ditemukan sebanyak 10 ton beras bantuan dari BKPD Propinsi Jawa
Barat masih tersimpan di kantor Satlak Penaggulangan Bencana Kabupaten
Indramayu hingga sekarang.
Salah satu petugas Satlak
Penaggulangan Bencana, saat dikonfirmasi dikantornya membenarkan jika beras
bantuan pemprov masih utuh, aman dan tersimpan rapih, ketika ditanya alasan apa
hingga beras tersebut masih belum disalurkan kepada korban banjir,
petugas Satlak belum mendapat intruksi dari pimpinan untuk disalurkan
kepada titik-titk bencana.
“Beras bantuan Pemprov 10 ton masih
tersimpan, silahkan bisa dicek digudang, kami menunggu perintah pimpinan kapan
dan kemana beras ini disalurkan,”Ucap salah satu petugas Satlak,
Jum’at(7/2)kemarin.
Menaggapi hal itu, Direktur
Eksecutive Forum Pelangi Indramayu, Kasbi mengungkapkan masih tersimpannya
beras banprov untuk korban banjir di kantor satlak saat ini, menunjukan
lemahnya kinerja Pemkab Indramayu yang tidak tanggap cepat pada saat
bencana itu berlangsung, dimana ribuan korban sangat membutuhkan logistik
bantuan, malah dengan mudahnya bantuan tersebut disimpan hingga sekarang belum
disalurkan, apakah memang menunggu agenda kunjungan Bupati Indramayu ke wilayah
banjir dengan tujuan pencitraan atau akan dimanfaatkan untuk kepentingan
politik tertentu jelang pemilu april 2014 nanti.
“Banjir sudah selesai, kerawanan
pangan juga sudah dapat diantisipasi, kalau bukan untuk diselewengkan banprov
itu, untuk apa lagi, untungnya media segera menyikapi masalah ini, jika tidak,
saya yakin motifnya tidak jelas,”tuturnya.
Pihaknya mendorong kepada pihak
penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan terhadap motif dari
penimbunan Banprov sebanyak 10 ton yang hingga sekarang masih belum disalurkan
kepada korban banjir untuk masyarakat Indramayu.
(ER.Net)