Kepolisian Kota Bontang
menguak misteri air sungai yang mendadak berwarna merah di Bontang.
Fenomena itu ternyata berasal dari limbah perusahaan cat di Bontang.
Dalam
kasus ini, Kepolisian Kota Bontang mengamankan seseorang berinisial ST,
yang diduga sebagai oknum yang kali pertama membuat gempar warga Kota
Bontang. Menurut Wakapolres Bontang Kompol Erlan, pelaku ST diduga
mencemarkan air sungai dengan limbah cat. Kini, pelaku sudah diamankan
dan sedang diperiksa oleh kepolisian.
"Pelaku sudah diamankan,
tapi masih proses lanjutan dan pemeriksaan, apakah limbah beracun atau
tidak? Pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan Badan Lingkungan
Hidup," ujarnya.
Sementara itu, warga yang berdiam di lokasi
sekitar menyebut bahwa air menjadi merah karena ulah orang yang tak
bertanggung jawab. Biasanya, ada yang membuang sisa cat ke sungai dalam
jumlah yang sangat banyak sehingga air menjadi tercemar. Lagi pula, di
sekitar sungai itu, ada pabrik distributor cat.
"Di sini ada
pabrik distributor cat, biasanya sering membuang cat, namun tidak
sebesar ini sehingga tidak mengubah warna air. Bisa jadi akibat
pencucian drum-drum dari Amerika yang dibeli pabrik distributor cat
tersebut," kata Sundarwan, salah seorang warga Tanjung Laut, Bontang.
Namun,
kata Sundarwan, jika air sungai berubah warna karena limbah pencucian
drum, maka tidak mungkin bisa sampai sepanjang sungai di Tanjung Laut,
Bontang Selatan. "Seharusnya tidak merata, tapi ini merata. Nah, ini
yang membingungkan. Entah betul fenomena alam atau limbah yang dibuang
dalam jumlah cukup besar," pungkasnya.
Di bagian lain, Kepala
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Bontang Agus Amir mengatakan, sampai
saat ini BLH belum bisa memberikan informasi apa-apa mengenai perubahan
air sungai tersebut. Namun, pihaknya akan menelusuri asal perubahan air
tersebut.
"Kami masih di lokasi dan tim kami masih melakukan
pengecekan. Kami belum bisa memberikan kesimpulan apakah ini fenomena
alam ataukah pencemaran air limbah. Harus diselidiki dulu," kata Amir,
Selasa (11/2/2014).
Amir menjelaskan, untuk menguak misteri air
merah itu, diperlukan proses yang panjang. Selanjutnya, Amir masih belum
bisa memutuskan apakah air merah tersebut akan diperiksa dalam
laboraturium atau tidak.
"Kami masih di lokasi. Kami masih
melakukan identifikasi dan menelusuri petanya dulu, baru bisa diambil
kesimpulan. Yang jelas, kami akan terus menyelidiki dari mana air merah
itu bermula," ujarnya.(KMPS)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)