Polisi mengatakan informasi tentang teror diperoleh dari beberapa penangkapan terduga teroris.
Kepolisian Indonesia mengatakan mengetahui adanya rencana teror dan gangguan keamanan menjelang akhir tahun
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F. Sompie, mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa informasi tersebut berasal dari beberapa penangkapan terduga teroris beberapa bulan terakhir.
"Kita berupaya melakukan penangkapan terhadap sindikat daripada tersangka-tersangka yang sudah kita tangkap, dan mudah-mudahan dengan kegiatan yang kita intensifkan ini kita bisa mengajak masyarakat bersama-sama untuk meningkatkan, terutama sistem keamanan lingkungan di setiap komunitas masyarakat," jelasnya.
Sementara pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie, berpendapat momen menjelang pemilu merupakan waktu yang 'cocok' untuk aksi teror karena perhatian polisi terbagi antara pengamanan pemilu dan kewaspadaan aksi teror.
Namun Taufik berpendapat ada kecenderungan sasaran teror di Indonesia lebih beralih ke isu-isu global.
Kirim komentar
"Memang Natal dan perayaan Tahun Baru rawan karena menjadi titik strategis karena identik dengan kaum nasrani yang bagi sebagian dari mereka masih dianggap musuh. Namun dari tahun ke tahun isu ini menurun karena kelompok teroris lebih banyak menyoroti isu global tentang Suriah, misalnya."(BBC//har)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
