MEDIA ONLINE JAWA BARAT

LANI TV ONLINE

Polres Sumedang Masih Selidiki Kasus Dugaan Perkelahian Praja IPDN

On 3:31:00 PM with No comments

SUMEDANG,-Polres Sumedang hingga kini masih menyelidiki kasus dugaan perkelahian antarpraja di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Selasa (29/4/2014) lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, lima praja madya putri, terluka, bahkan nyaris buta karena disiram cairan pembersih lantai
Namun demikian, ketika dikonfirmasi melalui telefon genggamnya, Kamis (1/5/2014), Kasat Reskrim Polres Sumedang Ajun Komisaris Niko N. Adi Putra meluruskan dugaan tersebut.

Ia mengatakan, kejadian yang menimpa kelima praja madya putri itu, bukan kasus perkelahian. Untuk kepastiannya, polres hingga kini masih mencari titik terang dengan melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus.
“Saya luruskan, kasus ini bukan perkelahian. Kami masih mencari titik terang dengan mendalami kasus ini. Dan, belum terjadi pelanggaran hukum dalam kejadian di IPDN ini,” ujarnya.
Niko menuturkan, dari keterangan para saksi, kejadian hingga kelima praja tersiram cairan kimia pembersih lantai, terjadi ketika mereka sedang “merayakan” suksesnya salah satu kegiatan di kampusnya.
Perayaan itu dilakukan praja senior dan yunior. Hanya saja, mereka meluapkan kegembiraannya dengan euphoria hingga menyiramkan cairan pembersih lantai kepada para yuniornya.
“Kebetulan di antara para praja tersebut, kondisi matanya ada yang sensitif sehingga ada beberapa yang terkena iritasi mata hingga akhirnya berobat ke Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Saya luruskan lagi, cairan itu bukan air raksa tapi cairan pembersih lantai yang memang ada bahan kimianya,” kata Niko.
Lebih jauh ia mengatakan, dalam proses penyelidikan, pihaknya sudah meminta keterangan dari beberapa orang saksi dari dalam maupun luar IPDN.
Beberapa orang saksi yang sudah diminta keterangan, di antaranya dari pihak RS Mata Cicendo dan kelima saksi praja madya putri yang terkena cairan tersebut. Tak menutup kemungkinan, polres akan meminta keterangan dari saksi lainnya, termasuk dari para praja senior tingkat tiga.
“Rencananya, kemarin kita akan meminta ketarangan dari para saksi praja senior, tapi nggak jadi karena ada kegiatan may day. Besok, kita akan melanjutkan lagi meminta keterangan saksi lainnya,” ujarnya. (PRLM).
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »