SUMEDANG,-Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kab.
Sumedang menargetkan Kab. Sumedang akan mencapai swasembada ikan tahun
2018 nanti. Target tersebut sudah masuk ke dalam renstra (rencana
strategis) guna mendukung visi Kab. Sumedang “Senyum Manis” (Sejahtera,
Nyunda, Maju, Mandiri dan Agamis).
“Melalui swasembada ikan tahun 2018, saya berkeyakinan para petani
ikan di Kab. Sumedang akan tersenyum manis,” ujar Kepala Dinas
Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kab. Sumedang, Ade Guntara ketika
dihubungi melalui telefon, Kamis (15/5/2014).
Menurut dia, guna mencapai swasembada ikan tahun 2018, Disnakan akan
berupaya mengoptimalkan produksi ikan air tawar hasil budidaya
perikanan di kolam-kolam kecil milik masyarakat.
Dinas pun akan melakukan budidaya ikan air tawar di genangan Waduk
Jatigede. Bahkan budidaya ikan di Jatigede, bakal menjadi penyumbang
swasembada ikan terbesar.
“Pemanfaatan genangan Jatigede tak perlu luas. Cukup 1-2 persen dari
total luasan genangan Waduk Jatigede, bisa menghasilkan produksi ikan
hingga 35.000 ton per tahun. Sementara target swasembada ikannya sebesar
20.000 ton. Jadi, hanya dengan memanfaatkan 1-2 persen genangan
Jatigede, target swasembada ikan sudah terpenuhi. Oleh karena itu,
potensi produksi ikan yang dihasilkan dari pemanfaatan genangan Waduk
Jatigede begitu besar,” ujar Ade.
Mengingat potensinya begitu besar, lanjut dia, budidaya ikan air
tawar di genangan Waduk Jatugede sifatnya wajib. Apabila budidaya
ikannya sudah diterapkan dapat menyerap tenaga kerja warga sekitar
sekitar 3.000 orang. Terlebih, budidaya perikanan di Waduk Jatigede itu
bisa dikolaborasikan dengan potensi pariwisata.
“Begitu banyak manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat dengan
pemanfaatan genangan Waduk Jatigede untuk usaha budidaya ikan air tawar.
Pendapatan masyarakat akan naik, perekonomian daerah setempat akan
tumbuh dan masyarakat terutama para petani ikan akan sejahtera,”
ujarnya.
Menyinggung informasi di area genangan Waduk Jatigede tidak boleh
dipakai budidaya ikan karena limbahnya akan mencemari kualitas air dan
mengganggu operasional turbin PLTA, Ade mengatakan, informasi itu
dinilai keliru dan perlu diluruskan.
Ia mengatakan, genangan Waduk Jatigede bisa dimanfaatkan, tanpa mencemari kualitas air dan mengganggu operasional PLTA.
Hal itu, dengan menerapkan teknologi budidaya ikan yang ramah
lingkungan serta melakukan berbagai penelitian melibatkan kalangan
akademisi. Upaya tersebut diperkuat dengan penerapan regulasi.
“Informasi itu tidak benar. Belum apa-apa, masyarakat sudah
disingsieunan (ditakut-takuti) bahwa Waduk Jatigede tidak bisa dipakai
budidaya perikanan. Mungkin juga munculnya informasi itu, karena
konsepnya belum tersosialisasikan kepada masyarakat. Tapi yang pasti,
Waduk Jatigede bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Melalui teknologi
perikanan yang ramah lingkungan, produksi ikan tetap tinggi dan kondisi
lingkungannya akan terjaga kebersihan dan kelestariannya. Bahkan
budidaya ikan di Jatigede, akan berbeda dengan Jatiluhur dan Cirata.
Sebab kualitas air Sungai Cimanuk yang menyuplai Waduk Jatigede,
dinilai bersih dan terbebas dari pencemaran limbah,” tuturnya.
Lebih jauh Ade menjelaskan, dengan adanya Waduk Jatigede, Disnakan
akan melakukan “revolusi” perikanan di Kab. Sumedang. Dengan produksi
ikan air tawar kini rata-rata per tahun hanya 6.000-7.000 ton,
ditargetkan akan meningkat pesat hingga mencapai swasembada ikan sebesar
20.000 ton per tahun. Penyumbang target terbesarnya, dari pemanfaatan
Waduk Jatigede.
“Oleh karena itu, budidaya ikan di genangan Jatigede wajib
diterapkan. Bila perlu, kami akan studi banding ke Cina. Sebab di
Cina, bendungan bisa menjadi mutiara usaha budidaya ikan air tawar. Nah,
dengan kualitas air Sungai Cimanuk yang relatif bersih, budidaya ikan
di Waduk Jatigede akan memiliki keunggulan yang kompetitif dan
komparatif,” katanya.
Di tempat terpisah. Bupati Sumedang H. Ade Irawan saat menghadiri
acara silaturahmi dengan jajaran Redaksi HU. Pikiran Rakyat Bandung di
kolam pemancingan Jalan Rancapurut, Kec. Sumedang Utara, Rabu
(14/5/2014) mengatakan, potensi budidaya ikan air tawar di Kab. Sumedang
dinilai cukup besar.
Terlebih usaha budidaya perikanan menjadi mata pencaharian dan
bagian aktivitas masyarakat. Peluang peningkatan produksi ikan air tawar
akan semakin tinggi dengan memanfaatkan genangan Waduk Jatigede.
“ Jadi selain mengoptimalkan budidaya ikan di kolam-kolam kecil milik
masyarakat, juga dengan pemanfaatan di area genangan Waduk Jatigede.
Manfaatnya sangat besar khususnya bagi warga di sekitar Jatigede dalam
meningkatkan pendapatan maupun kesejahteraannya. Potensi perikanan di
Jatigede nantinya akan disinergiskan dengan potensi pariwisata. Tak
hanya pengembangan budidaya saja, melainkan bisa diciptakan wisata
perikanan. Bukan tak mungkin, menjadi tempat penelitian bagi kalangan
akademisi dari perguruan tinggi,” tutur Ade.
Turut mendampingi bupati dalam acara silaturahmi, diantaranya Kabag
Humas Setda Kab. Sumedang Asep Tatang, Kabag Umum Dikdik Syeh Rizki,
Kasubag Rumah Tangga Bagian Umum Budiana Santosa dan sejumlah staf
Pemkab Sumedang.
Sementara dari Redaksi “PR” Bandung, di antaranya dihadiri Redaktur
Pelaksana Hari Pramono, Redaktur Jawa Barat Samuel Lantu, Asisten
Redaktur Jawa Barat H. Undang Sudrajat, sejumlah redaktur lainnya serta
staf Redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung. (PRLM).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)