MAJALENGKA – Kelangkaan gas elpiji 3 kg atau yang biasa disebut gas
melon, ternyata tidak hanya dipertanyakan masyarakat tapi juga pihak
Stasiun Pusat Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPPBE). Pasalnya, sampai
saat ini suplai gas melon dari SPPBE setiap hari tetap lancar dan sama
sekali tidak ada kendala yang menyebabkan salah satu bahan kebutuhan
masyarakat tersebut sulit dicari.
Manajer SPPBE PT Adam Pramudya Kabupaten Majalengka, Rukmana
mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 kg di masyarakat seharusnya tidak
terjadi jika melihat suplai dari SPPBE. Sebab, khusus dari SPPBE yang
ada di Kawunggirang saja suplai gas melon setiap hari sebanyak 19 20
truk ke agen-agen yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka. “Setiap hari
kami mengisi bahan bakar elpiji 3 kg ke agen di wilayah Majalengka ini
antara 19 sampai 20 truk. Bahkan hari Senin kemarin sebanyak 30 truk
didistribusikan ke agen sesuai dengan permintaan saat itu yang kebetulan
meningkat tinggi,” jelas Rukmana saat dihubungi via ponselnya, Rabu
(7/5).
Dikatakan pria asal Kuningan ini, beberapa agen gas melon yang biasa
mendapat suplai dari SPPBE PT Adam Pramudya antara lain adalah agen PT
Panca Putra Bhakti, agen PT Usaha Satria Muda, agen PT Galuh Taruna
Niaga, agen PT Mega Kerosin, agen PT Mitra Tunggal Lestari, agen PT
Giovani Anugerah Sejahtera, PT Metana Talaga Persada dan PT Sapta Putra
Manunggal.
Hanya saja kata Rukmana, mengenai kelangkaan gas melon dalam beberapa
waktu terakhir ini bisa juga diduga karena beberapa faktor yang terjadi
di masyarakat saat ini. Seperti halnya adanya peningkatan permintaan
karena banyaknya warga yang beralih dari penggunaan gas isi 12 kg ke
tabung 3 kg yang mengakibatkan ketersediaan di agen tidak mencukupi.
Selain itu juga kata pria mantan aktivis mahasiswa di Cirebon itu,
meningkatnya perekonomian masyarakat yang ditandai dengan banyak
bermunculannya usaha kecil yang menggunakan gas melon sebagai salah satu
bahannya. Kemudian juga banyak pedagang kecil dan usaha warungan yang
menggunakan gas melon tersebut lebih dari satu tabung dalam setiap
harinya dan mereka biasanya memiliki beberapa tabung sebagai cadangan.
“Kalau melihat fenomena seperti itu, sebenarnya sudah dapat ditebak
bahwa kelangkaan gas itu karena meningkatnya permintaan dari konsumen.
Dengan demikian, satu-satunya jalan untuk mengatasi kelangkaan tersebut
tentunya harus ada tambahan barang atau tabung di setiap agen sehingga
antara permintaan dengan stok yang ada tidak timpang,” tandasnya.//rcc
Subscribe to:
Post Comments (Atom)