MEDIA ONLINE JAWA BARAT

LANI TV ONLINE

IAIN JANJI TINDAK TEGAS

On 3:08:00 PM with No comments

CIREBON – Dugaan tindak kekerasan yang dialami Abdul Qodir Jaelani (AQJ) sehingga mengakibatkan tewas, hingga kini masih misterius. Namun, pihak Rumah Sakit Sumber Waras, Kabupaten Cirebon, tempat terakhir korban dirawat, membenarkan adanya sejumlah luka pada tubuh mahasiswa semester empat IAIN Syekh Nurjati Cirebon itu.
Kabid Pelayanan Medis RS Sumber Waras, dr Imelda mengakui adanya luka dalam tubuh Abdul Qodir Jaelani (20). Menurut Imelda, korban sempat beberapa kali buang air besar berupa gumpalan darah berwarna hitam. Namun pihaknya belum bisa memastikan luka dalam tersebut akibat pukulan dari benda tumpul.
”Luka dalam seperti itu bisa ditimbulkan oleh luka pada lambung akibat beberapa penyebab penyakit maag kronis atau benturan benda tumpul. Tetapi jangan salah tafsir, luka benturan tidak hanya disebabkan pukulan, bisa saja kecelakaan atau sebab lain,” katanya kepada Radar.
Meskipun demikian, dr Imelda tidak berani membuka diagnosa medis atas penyebab kematian Abdul. Diagnosa tersebut hanya disampaikan pihak rumah sakit kepada keluarga. Sesuai kode etik dunia kedokteran, begitu pula dengan rekam medik yang disampaikan RS Juanda, Kabupaten Kuningan sebagai rumah sakit yang merujuk Abdul ke RS Sumber Waras.
Sementara itu, Kuwu Desa Lungbenda, Sukarso menyampaikan duka cita atas meninggalnya salah satu warga. Selama ini, dirinya belum menanyakan penyebab kematian almarhum terhadap keluarga. Terkait pemberitaan yang sudah beredar, Abdul Qodir Jaelani meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif sekitar sembilan hari. Almarhum masuk rumah sakit karena jatuh pingsan ketika tengah melakukan longmarch dalam rangkaian pendidikan dan pelatihan dasar Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam (MAHAPEKA) pada 25 Januari lalu.
”Saya pribadi menginginkan penjelasan lebih kongkrit soal penyebab kematian almarhum. Dikarenakan banyak yang berbicara kematiannya disebabkan karena alergi ataupun kecapean. Namun di tubuh jenazah terdapat luka-luka memar. Intinya, kami selaku kuwu sekaligus perwakilan dari keluarga korban menginginkan penjelasan penyebab kematian tersebut secara jelas dan pasti,” katanya.
Ia berharap kepada seluruh panitia kegiatan, agar hati-hati dan bisa dijadikan bahan evaluasi serta pengalaman dalam berotganisasi, supaya tidak terulang kemabali. ”Saya berharap kepada panitia organisasi, agar dijadikan sebuah pelajaran, supaya berhati-hati untuk melakukan kegiatan tersebut,” harapnya.(rcc)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »