MEDIA ONLINE JAWA BARAT

LANI TV ONLINE

Ruwetnya dan Permasalahan TVRI

On 4:38:00 PM with No comments

Permasalahan yang dihadapi lembaga penyiaran publik yaitu TVRI cukup kompleks, sehingga harus mengalami 'pembintangan' dalam anggarannya, khususnya belanja modal, sedangkan item anggaran TVRI lainnya seperti biaya pemeliharaan, biaya pegawai dan biaya operasional tetap dicairkan.

Konon, menurut informasi yang beredar di kalangan legislatif ataupun kalangan lainnya, sebenarnya anggaran yang dibutuhkan TVRI sebesar Rp 3 triliun, namun hanya disetujui sebesar Rp 1,5 triliun, karena selama ini dana sebesar apapun yang diberikan kepada TVRI dinilai berbagai kalangan tidak dapat mengangkat kinerja TVRI.
Disamping itu motor penggerak atau awak media yang menukangi TVRI juga dinilai kurang dapat bersaing di dunia bidang penyiaran yang notabene memerlukan kreativitas tingkat tinggi, yang akhirnya TVRI juga dinilai gagal bersaing di era global seperti TV-TV “plat merah” lainnya di berbagai negara yang dinilai sukses bersaing di era global seperti NHK Jepang, BBC Inggris, ABC Australia dan RTM Malaysia.
Bahkan, rumors yang beredar teknologi yang digunakan oleh TVRI sudah kuno dan kalah bersaing dengan teknologi yang dipakai Lembaga Penyiaran Swasta. Bahkan rumors terkait marak dan masifnya korupsi di tubuh TVRI juga mulai didengar masyarakat.
Tidak hanya itu saja, rumors yang beredar terjadinya kisruh di internal TVRI yang menyebabkan pembintangan atau pemblokiran dana TVRI tahun anggaran 2014 oleh Komisi I DPR-RI dan Kemenkeu disebabkan antara lain karena Dewan Pengawas (Dewas) TVRI ikut mencampuri urusan internal TVRI padahal hal tersebut melanggar kesepakatan antara Komisi I DPR-RI-Dewan Pengawas dan Direksi TVRI, bahkan Direksi TVRI tidak dapat membuat program siaran secara independen, karena Dewan TVRI yang memiliki production house(PH) sudah menetapkan program acara yang disiarkan TVRI.
Sekali lagi rumors ini benar atau tidak hanya mereka yang sedang bertikai yang dapat menilainya.
Namun, sekali lagi ribut-ribut di TVRI haruslah segera dituntaskan karena tidak elok di zaman “information edge” seperti sekarang ini. Jika masalah ini tidak dapat dituntaskan antar anak bangsa kita sendiri, kita malu dengan singkatan TVRI, karena ada kata-kata RI didalamnya yaitu Republik Indonesia. Permasalahan di TVRI harus diselesaikan dengan win-win solution, hanya TVRI yang dapat diandalkan sebagai garda terdepan untuk menjaga kedaulatan nasional di bidang kominfo di era global saat ini yang diakui atau tidak, disukai atau tidak sudah terjadi spill over atau peluberan siaran asing yang lama kelamaan akan dapat mempengaruhi karakter, jiwa, mental dan semangat perjuangan generasi muda.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Siti Nur Aisyiyah dalam "Drama Televisi dan Ketahanan Nasional(2008)" mengatakan, ketahanan nasional suatu negara, peradaban dankarakter suatu bangsa, dapat kita ketahui, kita pikirkan dan rasakan ketika kita menyaksikan program drama televisinya. Hal ini karenadalam setiap siaran televisi ada proses "selection effects", "mediaeffects" dan "virtuous circle" yang semuanya berhubungan dengan sebabakibat, kemampuan dan perilaku karakter media televisi dalammemberikan effects terhadap masalah sosial, perilaku (kejiwaan), sikap(pilihan/keputusan) dan pengetahuan politik (kebijaksanaan pola pikir)
pemirsanya dalam referensi jangka panjang.
Hanya TVRI yang dapat diandalkan untuk menjadi penangkal mengurangi dampak negatif spill over ke depan, karena TVRI tidak membutuhkan rating untuk programnya tidak seperti lembaga penyiaran swasta yang sangat tergantung dengan hasil rating untuk program siarannya akan diteruskan atau tidak. Cepat, selesaikan ribut-ribut di TVRI demi kepentingan nasional ke depan.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »