Bandung - Umyati sudah menjadi dukun beranak selama 20 tahun. Namun dia mengaku baru dua tahun melayani aborsi. Sudah 12 kali wanita uzur tersebut menerima order terselubung. Siapa saja pasiennya?
"Ada beberapa kalangan pelajar. Tapi kebanyakan wanita bersuami yang enggak mau banyak anak," ucap wanita berusia 69 tahun ini kepada wartawan di Mapolresta Cimahi, Rabu (5/2/2014).
Umyati pernah kursus persalinan. Di wilayah perkampungan, peran Umyati kerap dibutuhkan untuk membantu kelancaran persalinan wanita. Namun rupanya, wanita berperawakan pendek ini diam-diam membuka bisnis ilegal berupa jasa aborsi.
Umyati mematok tarif aborsi seharga Rp 500 ribu. "Bisa juga nyicil bayarnya. Kalau cara aborsinya cuma memijat perut pasien yang lagi hamil dan memberikan minuman ramuan rempah buatan sendiri," kata Umyati yang wajahnya ditutup topeng.
"Sudah 12 kali menerima aborsi. Tapi empat di antaranya malah selamat bayinya," ucapnya menambahkan.
Ulah Umyati terbongkar polisi, belum lama ini. Terungkapnya perkara tersebut bermula saat polisi mengamankan sepasang kekasih berusia muda berinisial MI (22) dan N (18). Pasangan bukan suami istri ini gelap mata lantaran belum siap menanti buah hati. "Mereka memaksa saya untuk membantu aborsi," ujar Umyati.
Kapolresta Cimahi AKBP Erwin Kurniawan mengatakan dukun beranak dan sepasang muda mudi tersebut sudah ditetapkan menjadi tersangka. "Mereka berhubungan badan di luar nikah, sehingga akhirnya N hamil. MI dan N bersepakat untuk menggugurkan calon bayi. Keduanya waktu itu mendatangi dukun beranak (Umyati)," ucap Erwin.(dtk)