CIREBON – Dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di sebuah SD
swasta di Kota Cirebon, mendapatkan atensi dari Kapolres Cirebon Kota
AKBP H Dani Kustoni SH SIK MHum. Kepada Radar, dia menyampaikan agar
para orang tua korban segera melapor apabila mengalami pelecehan
seksual.
Menurutnya, kasus seperti itu masuk dalam ranah delik aduan. Artinya,
harus ada pelapor dan korban dulu baru kasus tersebut ditangani. “Kalau
tidak ada laporan kita akan sulit untuk membongkar praktik asusila
seperti itu. Makanya, kepada pihak orangtua diharapkan segera melapor
dan membantu pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasusnya,” ujarnya
saat diwawancarai di sela-sela menunggu kedatangan Kapolda Irjen M
Iriawan SH MH MM.
Menurutnya, untuk membuka mata rantai benang kusut kasus tersebut harus
berdasarkan kooperatifnya pihak orang tua korban. “Begitu laporan masuk,
kita akan langsung tangani,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah orang tua mengaku anaknya yang
bersekolah di sebuah SD swasta elit di Kota Cirebon, jadi korban
pelecehan seksual oleh seorang office boy di SD tersebut.
Data yang berhasil dihimpun, orang tua para korban mengatakan,
anak mereka kerap kali diancam akan dimasukkan ke gudang dan saat keluar
dari WC, selalu diganggu oleh sang office boy berinisial T (45), warga
Wonosobo yang sebelumnya bekerja sebagai tukang becak di depan SD
tersebut.
Menurut orang tua yang enggan disebutkan namanya, mengaku anaknya yang
masih kelas satu SD disuruh buka baju di depan pelaku dan diancam akan
dimasukkan ke gudang bila tidak mau. “Pelakunya pendiam, tapi ternyata
orangnya begitu. Kita pihak orang tua sedang berunding dulu dan mencari
barangkali ada korban lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, kepala SD yang berlokasi di Kecamatan Kesambi itu mengaku
sudah menerima laporan dari dua orang tua murid. Namun aduan kedua
orang tua murid tersebut tidak terkait pelecehan seksual, melainkan baru
pada tahap perbuatan tidak menyenangkan seperti berkata kasar.
“Begitu mendengar ada keluhan dari orang tua seperti itu, kami langsung
panggil yang bersangkutan. Dari yang bersangkutan tidak mengakui adanya
pelecehan seksual tersebut, namun kalau sering berkata kasar, diakuinya
beberapa kali,” ungkapnya.
Ia menambahkan, awalnya pelaku bekerja sebagai tukang becak di depan SD
yang sering bantu-bantu bila di SD ada kegiatan. Akhirnya setelah SD
membutuhkan office boy, pelaku ditawarkan dan akhirnya bekerja di SD.
“Kita akan proses dulu. Dan kami memastikan yang bersangkutan akan kita
berhentikan,” tegasnya.(Rcc)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)