CIMAHI-Batik adalah ciri khas Indonesia
yang memiliki nilai jual tinggi. Tidak hanya potensial di pasar
domestic, namun juga di pasar internasional. Oleh karena itu, Pemerintah
Kota (Pemkot) Cimahi terus berupaya mendorong industry batik di Kota
Cimahi agar lebih berkembang dengan harga bersaing.
“Cimahi tidak memiliki sumber daya alam,
sehingga sumber daya manusianya dituntut kreatif menciptakan peluang
usaha, seperti usaha batik,” kata Walikota Cimahi, Hj. Atty Suharti
terkait dengan Pelatihan Kewirausahaan Batik yang digelar oleh Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah, Industri Perdagangan dan Pertanian Kota Cimahi.
Dekranasda Kota Cimahi, jelas Walikota,
tengah mengembangkan batik Cimahi yang memiliki kekhasan desain, sesuai
kondisi kedaerahan Cimahi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun
jabarprov.go.id, Selasa (11/12), di Wilayah Kota Cimahi terdapat
sejumlah gallery dan puri batik. Salah satu gallery batik yang cukup
terkenal adalah Gallery Lembur Batik Cimahi. Sedangkan puri batik yang
cukup dikenal adalah Puri Batik Sekar Putri.
Gallery Lembur Batik Cimahi milik Hj. Ria
Triwanto itu menawarkan wisata belanja dan belajar batik. Terletak di
Jalan Pesantren Nomor 131 Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara,
Kota Cimahi.
Setiap harinya, gallery batik tersebut tak pernah sepi pengunjung. Ada lima motif batik yang ditawarkan, yaitu motif pohon bamboo,
daun singkong, curug panganten, motif granat dan pistol atau
gambar-gambar yang melambang militer, karena Kota Cimahi dikenal sebagai
Kota Hijau atau Kota Militer.
Harga batik yang ditawarkan perpotongnya
bervarisasi. Ukuran panjang 220 cm dengan lebar 110 cm dibandrol mulai
dari Rp 75.000, Rp 125.000, Rp 135.000, Rp 250.000 sampai Rp 450.000.
Satu potong kain batik tersebut bisa dibuat untuk sebuah baju batik
ukuran orang dewasa. (humas)
