CIREBON – Buntut tewasnya Sundera (30), warga Desa Kapringan
Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu yang dibakar warga, suasana Desa
Jagapura Wetan Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon sempat mencekam.
Selasa (29/4) sekitar pukul 11.00 berhembus kabar, sekelompok massa
hendak melakukan penyerangan karena tidak terima salah satu anggota
keluarganya menjadi korban tindakan main hakim sendiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi peristiwa yang
menggemparkan warga Desa Jagapura Wetan. Seorang pria yang diduga pelaku
kejahatan tertangkap dan dihakimi massa. Tidak sampai di situ, warga
yang lepas kontrol membakar pria tersebut hidup-hidup.
Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema melalui Kapolsek Gegesik AKP Indra
mengakui adanya penjagaan ketat di Desa Jagapura, tempat kejadian
perkara (TKP) pengeroyokan dan pembakaran.
“Ada informasi serangan balik
dari warga Indramayu ke Desa Jagapura, kami dan Polres Indramayu
melakukan penjagaan. Syukurlah kondisi masih aman dan terkendali,”
terangnya.
Selain berjaga-jaga, pihaknya juga melakukan mediasi kepada kedua
belah pihak, di depan Muspika Krangkeng dan Muspika Gegesik.
Bertempatnya di gedung Kecamatan Gegesik. Adapun hasil mediasi tersebut,
pihak keluarga yang tewas, dan juga pihak warga Jagapura sepakat tunduk
pada proses hukum.
“Kedua belah pihak sepakat mencari titik terang
siapa yang mengawali perbuatan tindakan kriminal akan dituntut sesuai
hukum yang berlaku. Kedua belah pihak juga berjanji menjaga kondusivitas
wilayah masing-masing,” jelas Indra saat dikonfirmasi melalui telepon
seluler.
Informasi yang dihimpun, peristiwa berdarah itu bermula Senin
malam sekitar pukul 21.00. Joko Sumpeno (50), Heru Nursilanto (48),
keduannya warga Temanggung, dan Arip Rahman (48) warga Kabupaten
Semarang tengah naik mobil Daihatsu Luxio nopol B 1440 EFN. Mereka
melaju dari arah Cirebon melalui jalan Desa Jagapura Wetan menuju arah
Kapringan Indramayu.
Setibanya di TKP, tepatnya di jalan toang Desa Jagapura Wetan, kendaraan
mereka diberhentikan dua pengendara sepeda motor. Salah satunya
menodongkan pistol jenis air softgun. Sedangkan, pria satunya lagi
merampas tas berisi uang senilai Rp60 juta.
Setelah berhasil menggasak uang milik korban, kedua pelaku kabur.
Namun korban sempat melakukan penggejaran. Apes, salah satu sepeda motor
pelaku menabrak tumpukan batu bata di pinggir jalan. Korban lalu
meneriaki pelaku rampok. Mendengar teriakan korban, spontan warga
setempat mendatangi lokasi dan langsung menghakim pelaku yang terkapar
di pinggir jalan. Tak puas dengan itu, warga kemudian membakar
hidup-hidup pelaku. Pihak kepolisian yang dilapori segera mengevakuasi
jasad malang tersebut ke RS Arjawinangun. Akibat kejadian itu, korban
mengalami kerugian berupa uang senilai Rp60 juta yang dibawa lari pelaku
lainnya.(arn//rcc)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
