Menurut keterangan Kapolsek Rajagaluh, Ajun Komisaris Polisi Wagino, aksi gantung diri yang dilakukan korban pertama kali diketahui oleh familinya Ihwan, sekitar pukul 16.00 WIB, yang ketika itu berkunjung ke rumah korban. Ketika dipanggil ternyata di rumah tidak ada yang menjawab sehingga Ihwan berupaya membuka kamar tidur Dayu, begitu dibuka ternyata korban telah tewas mengantung di kamarnya.
Korban mengikat lehernya dengan menggunakan tambang plastik yang kedua ujungnya diikatkan ke lubang angin antara jendela kamar dan pintu kamar.
Ihwan yang mengetahui kejadian tersebut segera memanggil tetangga dan orang tua Dayu, Eman, wargapun akhirnya berhamburan berupaya memberikan pertolongan namun nyawa korban sudah tidaka ada. Korban diduga telah meninggal sekitar 3 jam sebelum dutemukan.
Hasil penyelidikan semenatara yang dilakukan pihak kepolisian, korban nekat gantung diri karena depresi, sedianya Dayu akan berangkat lagi ke Taiwan untuk bekerja setelah beristirahat selama tiga bulanan di Teja, namun uang yang diperoleh hasil bekerja di Taiwan selama dua tahun sebesar Rp 200.000.000,- ternyata ditipu oleh oknum yang bekerja di perusahaan pengerah jasa tenaga kerja yang memberangkatkannya. Akibatnya korban depresi.
“Uang hasil bekerja di Taiwan belum dia nikmati padahal kabarnya dia akan membangun rumah baru dan membeli barang untuk anak dan istrinya, dia sedianya akan berangkat lagi bekerja namun uang tak diberikan oknum pegawai di perusahaan yang memberangkatkannya tersebut, akhirnya depresi berat,” kata Wagino.
Pihak keluarga kini sedang mengumpulkan bukti-bukti penipuan yang dilakukan oknum perusahaan yang memberangkatkan Dayu dulu utuk diminta pertanggungjawabannya.(PRLM).