SUMEDANG-Pemkab Sumedang terus mengintensifkan program
rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi warga kurang mampu.
Tak hanya program rehab rutilahu bantuan dari Kementerian Perumah
Rakyat (Kemenpera) dan Pemprov Jabar saja, termasuk program bedah
rumah spontan oleh Bupati Sumedang H. Ade Irawan yang anggarannya
bersumber dari iuran para pejabat serta instansi lainnya.
“Program rehabilitasi rutilahu tahun ini di Kab. Sumedang dari
bantuan provinsi sebanyak 1.660 rumah. Rehab rutilahu itu akan
dilaksanakan mulai Oktober ini,” kata Bupati Sumedang H. Ade Irawan usai
melakukan bedah rumah tidak layak huni di Dusun Cilimus, Desa
Mekarmulya, Kec. Situraja, Rabu (17/9/2014).
Menurut dia, rutilahu yang akan direhab sebanyak itu, tersebar di 83
desa di beberapa kecamatan. Masing-masing desa akan kebagian 20 unit
rumah.
Bantuan anggaran satu unit rumah Rp 10 juta. Seperti halnya di Kec.
Situraja. Dari 15 desa yang ada di Kec. Situraja, 7 desa di antaranya
akan kebagian program tersebut, seperti Desa Mekarmulya, Cijati, Ambit
dan Bangbayang.
“Melalui program ini, rumah yang rusak akan diperbaiki sehingga
menjadi rumah layak huni yang memenuhi standar rumah sehat,” ujar Ade
Irawan.
Selain program rehab rutilahu bantuan provinsi, kata Bupati Ade,
Pemkab Sumedang pun akan terus melakukan bedah rumah tak layak huni
secara spontan di beberapa kecamatan. Bedah rumah tersebut bersumber
dari iuran para pejabat serta instansi lainnya.
Bedah rumah tahun ini, sebanyak 4 rumah di empat kecamatan yakni di
Kec. Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Situraja dan Tanjungkerta. Untuk
tahun depan, sebanyak 26 rumah. Setiap kecamatan, berhak mendapatkan
satu unit rumah warga yang akan diperbaiki.
“Bedah rumah yang sekarang, yakni rumah milik Endang Surya di Dusun
Cilimus RT 02/RW 02, Desa Mekarmulya, Kec. Situraja. Satu lagi, bedah
rumah di Kec. Tanjungkerta, ” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kabid Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kab. Sumedang, Yuyun Bahtiar mengatakan,
program rehabilitasi rutilahu di Kab. Sumedang pun, ada yang bersumber
dari bantuan anggaran Kemenpera.
Program rehab rutilahu dari Kemenpera tahun ini sebanyak 1.042 unit
rumah yang akan dilaksanakan di tujuh kecamatan, seperti Kec.
Jatinunggal, Wado, Cisitu, Situraja dan Tanjungmedar. Bantuan satu unit
rumah kisaran Rp 7,5 juta hingga Rp 15 juta. “Rehab rutilahu sebanyak
itu, prosesnya ada yang sudah dan sedang dibangun,” tuturnya.
Lebih jauh ia menyebutkan, jumlah rutilahu di Kab. Sumedang dinilai
relatif banyak. Dari sekitar 10.000 unit rutilahu, yang sudah direhab
melalui anggaran Kemenpera hingga kini mencapai sekitar 2.000 unit.
Untuk rutilahu yang belum direhab, secara bertahap akan diajukan
kepada Kemenpera. “Kami akan mengajukan lagi ke Kemenpara sebanyak 800
unit rumah. Program rehab rutilahu ini sudah dilaksanakan sejak tahun
2012,” katanya.
Yuyun menambahkan, rehab rutilahu itu bagian program Dinsos untuk
mensejahterakan masyarakat. Tak hanya memperbaiki rumah yang rusak
saja, melainkan tanahnya disertifikatkan bekerjasama dengan Badan
Pertanahan Nasional.
Setelah tanahnya disertifikatkan, Dinsos menggandeng pihak perbankan
supaya membantu bantuan modal kredit lunak dengan jaminan sertifikat
tanah.
“Jadi, tujuan akhirnya menciptakan masyarakat yang sejahtera yang
memenuhi tiga kebutuhan pokok, yakni sandang, pangan dan papan,”
katanya., (PRLM).