
Menurut keterangan bandar rongsokan di Majalengka, Wani dan Pete kenaikan harga barang bekas tak hanya terjadi pada jenis besi bekas, namun juga barang bekas lainnya, seperti plastik, alumunium serta tembaga.
“Kalau menjelang pemilu hingga pemilu presiden biasanya harga yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah plasti bekas air mineral, entah kenapa. Apakah barang tersebut didaur ulang untuk dijadikan lagi botol dan gelas kemasan atau dibuat apa yang pasti harga plastik bekas sir mineral menjelang pemilu selalu naik,” ungkap Pete.
Hal senada disampaikan Wani yang memasok barang rongsokan setiap dua bulan sekali ke bandar besar di Majalengka. Kenaikan harga ropngsokan menurutnya akan memperbanyak pemulung untuk mencari barang bekas.
“Kalau harga sedang murah biasanya plastik bekas air mineral berserakan di jalanpun dibiarkan, lain halnya di saat harga sedang mahal, semua pemulung berangkat kerja sejak dinihari,” ungkap Wani.
Menurut Pete harga besi top atau ukuran besar saat ini mencapai Rp 3.900,- hingga Rp 4.000.-/kg, besi satu Rp 3.400,- hingga Rp 3.500,-/kg, besi dua seharga Rp 2.400,- hingga Rp 2.500,-/kg, harga tersebut masing-masing naik sebesar Rp 300,-/kg sejak seminggu yang lalu.
Harga plastik bekas ember dan sejenisnya naik menjadi Rp 4.000,-/kg sebelumnya hanya mencapai Rp 3.700,-/kg, plastik bekas kemasan air mineral kini mencapai Rp 500,-/kg.
“Kami berharap menjelang pemilu presiden nanti juga harga akan naik kembali agar pemulung bisa semangat dan kami juga mendapat untung lumayan karena barang akan semakin banyak,” ungkap Pete yang biasa memasok barang ke Jakarta.(PRLM).