PONTIANAK –
Perairan Kalimantan Barat memiliki potensi tangkapan ikan yang besar.
Hal ini membuat nelayan-nelayan daerah lain tertarik untuk menangkap
ikan di sini. Nelayan dari luar daerah ini wajib mempunyai izin andon
atau izin wajib lapor menangkap ikan di perairan laut Kalbar.Ketua
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pontianak, Bani Amin
menyebutkan, hasil produksi perikanan tangkap ini tidak hanya diperoleh
dari nelayan-nelayan lokal, namun juga nelayan dari luar daerah yang
beroperasi di perairan Kalbar. “Mereka biasanya kebanyakan dari daerah
Jawa Tengah dan datang dengan kapal besar. Mereka juga menjual ikannya
di sini. Punya kontribusi terhadap ikan-ikan di tempat pelelangan ikan
di Kalbar,” sebutnya.
Dia berharap
nelayan-nelayan andon tersebut tidak bersaing dengan nelayan setempat
dalam mendapatkan ikan. “Seharusnya ada kerjasama dengan nelayan lokal.
Tidak boleh ada persaingan. Paling tidak kerjasama dari sisi rekrutmen
tenaga kerja. Kalau bisa 30 persen anak buah kapalnya bisa diambil dari
orang Kalbar,” tandasnya.
Selain itu, Bani
menyebut kapal-kapal kerap sandar di pelabuhan-pelabuhan Kalbar untuk
mengisi BBM atau mendagangkan hasil tangkapannya. Sementara kuota BBM
bersubsidi diukur berdasarkan kebutuhan nelayan Kalbar saja. Dia meminta ada tambahan kuota untuk nelayan-nelayan dari luar tersebut.
“Ini yang harus
diperhatikan pemerintah. Tidak mungkin mengasumsikan nelayan berdasarkan
asal daerah administrasinya. Karena nelayan ini berlayar ke daerah
mana-mana saja. Sejauh dia warga negara Indonesia bebas mau ke mana.
Harus dipikirkan bagaimana penyediaan BBM bersubsidi seperti ini,”
pungkasnya.
Disebutkan dia,
nelayan Kalbar sendiri sejauh ini tidak mempermasalahkan nelayan-nelayan
andon tersebut. Menurutnya, menangkap ikan di perairan Kalbar adalah
hak seluruh warga negara Indonesia. “Dari dulu memang boleh. Semua
nelayan yang WNI berhak untuk menangkap ikan di seluruh perairan
Indonesia. Nelayan Kalbar juga biasa mencari ikan sampai ke perairan
provinsi lain. Nelayan selalu mencari ikan berdasarkan musim. Ke mana
arah ikan kita akan mengejarnya,” pungkasnya. (ars//Ponti,Pos)